Aku tersenyum menatap sun set yang indah di pinggir pantai bersama
lelaku yang sangat aku cintai. Kak Tyo,dialah kekasihku yang baru satu bulan
ini mewarnai hari-hariku. Ya,sudah 1 bulan aku dan dia menjalin hubungan. Aku
merasa sangat nyaman berada di sisinya. Dia mampu membuatku tersenyum,membuatku
tertawa dan membuat segala yang ada hidupku menjadi berwarna.
Aku tak bisa membayangkan jika hari-hariku tak ditemani olehnya. Kak tyo
adalah cinta pertama bagiku. Walaupun dia bukan pacar pertamaku. Namun dia adalah
orang yang pertama kali memperkenalkanku dengan arti cinta sesungguhnya. Rasaku
padanya tak bisa kutuliskan dengan jelas oleh tinta. Yang aku tahu,aku sangat
mencintainya,dan tak mau kehilangannya.
Gina,dia adalah
sahaba sekaligus teman sebangkuku di sekolah,yang dengan setia selalu
mendengarkan curhatanku tentang Kak Tyo. Gina tahu persisi tentang perasaanku
terhadap lelaki itu. Bahkan jika aku ada masalah dengan kak Tyo,dialah orang
pertama yang kudatangi untuk menciratakan masalah kami. Dan pastinya dia akan
menjadi pendengar setia curhatanku. Hingga akhirnya ketakutanku berubah menjadi
nyata ...
****
Sore itu aku sedang
membeli buku bersama teman cowok sekelasku - Rian,di mall. Dan sungguh aku tak
menyangka bahwa Kak Tyo melihat kami berdua dan mengira ada hubungan di antara
kami.
Malam itupun
menjadi malam air mata bagiku. Karena Kak Tyo memutuskan semua tali cinta yang
sudah W setengaj bulan ini kami rajut. Ia memutuskan begitu saja hubungan kami,tanpa
melihat hatiku yang hancur berantakan. Aku benar-benar tak bisa melakukan
apa-apa lagi. Entah berapa banyak sudah air mata yang jatuh mambasahi
pipiku,berapa banyak sudah kata-kata yang keluar dari mulutku,yang intinya aku
tidak Kak Tyo pergi dari sisiku. Berkali-kali kujelaskan bahwa tak ada sesuatu
apapun di antara aku dan Rian. Namun percuma,kak Tyo tatap tak mengubah
keputusannya.
"Rasa sayang
kakak cepet hilang,kalo orang itu udah nyakitin kakak" kata-kata inilah
yang keluar dari mulut kak Tyo,setiap kali aku meminta maaf padanya. Namun dia
tetap pada keegoisannya. Ia tetap pergi meninggalkanku. Seoal-olah sudah tak
sayang lagi padaku.
Dan yang bisa ku
lakukan saat itu hanyalah menangis dalam pelukan Gina. Kata-kata Gina yang
menghiburku,tetap tak ku indahkan. Aku terlalu sibuk dengan hatiku yang hancur.
Hanya air matalah yang mampu berbicara saat itu. Menggantikan bibir yang sudah
tak mampu mengucapkan kata-kata. Hidupku tanpa kak Tyo,bagaikan sebuah pil
pahit yang harus kutelan tanpa harus meminum air.
***
Semenjak kak Tyo
memutuskan hubungan kami,ia jarang menghubungiku. Telpon serta sms-smsku tak di
indahkannya. Ya..dia masih sibuk dengan keegoisannya yang tidak memikirkan
diriku di sini-yang masih mengharapkan dia kembali dalam pelukku. Namun lagi
dan lagi,aku hanya bisa menangis.
"Udahlah
oliv..ngapain kamu mikirin kak Tyo..yang jelas-jelas cuma nyakitin kamu.."
Kata Gina "nanti malah kamu tambah sakit liv.." Sambungnya. Aku
menarik nafas dalam-dalam.
"Aku gak
peduli Gin..yang aku tahu..aku sayang kak Tyo..aku masih ngarepin dia kembali
Gin.." Kataku sambil meneteskan air mata.
"Iya aku
tahu..tapi gak sebaiknya kamu kaya gini terus..liat tuh..di bawah mata kamu ada
lingkaran hitam,kamu sering tidur tengah malam yaa.." Ucap Gina khawatir.
"Kak Tyo
bener-bener udah ngerubah hidup aku Gin..dia pergi di saat aku sayang banget
sama dia..dia sama sekali gak mikirin perasaan aku Gin..aku gak kuat..aku lemah
tanpa dia.." Kataku masih dengan air mata yang terurai.
Gina memelukku,dia
tahu persis keadaanku yang sangat lemat saat itu. Dan tiba-tiba aku merasa
tulang belakangku sangat nyeri. Seperti terkena hantaman kayu yang sangat kuat.
Hingga nyeri itu mematikan kesadaranku. Aku pingsan !!
****
Aku terbangun,dan
kulihat mama, papa,kak Loli dan Gina mengelilingi tempat tidurku. Mata mereka
terlihat sembab,seperti orang yang habis kebanjiran air mata.
"Mama..aku
gapapa kan?" Kataku. Namun saat aku hendak bangun,nyeri di tulang
belakangku datang lagi. Kali ini aku benar-benar tak bisa bergerak. Aku seperti
terkena lumpuh total. Dan kulihat air mata mama yang kian menderas. Aku bingung.
"Mama kenapa
ma? Aku gapapa kan..aku baik-baik ajakan ma..pa.." Kataku. Namun semua
tetap bungkan. Seolah tak mendengar suaraku yang parau. "Kak Loli..Gina..
Aku kenapa..kenapa tubuh aku sangat nyeri kalo aku gerak? Kenapa mama sama papa
nangis? Kenapa..jawabb.." Sambungku dengan air mata yang mulai menetes.
"Olivia..kamu
sabar yaa dek.." Kata kak Loli.
Sabar??? Apa
maksudnya. Apa sesuati telah terjadi padaku?
"Olivia.."
Kali ini papa angkat bicara. "Olivia harus kuat ya..Olivia harus janji gak
bakalan ninggalin kita semua di sini.." Kata papa.
"Aku kenapa
pa? Apa aku sakit?" Kataku menanggapi kata-kata papa.
"Oliv..Olivia
terkena kanker tulang belakang sayang.." Sambung papa.
Aku benar-benar tak
bisa berkata apa-apa. Lagi dan lagi,air mata mengalir deras membasahi pipiku.
"Oliv udah di
vonis dokter,bahwa hidup oliv gak bertahan lama..hanya sekitar.." Kata
papa terputus.
"Sekitar
berapa pa? Berapa lama aku bisa bertahan?" Kataku dengan suara yang
terbata.
"Sekitar 2
bulan sayang.." Kata papa akhirnya.
Kulihat wajah mama
yang bersembunyi di balik bahu papa. Aku tahu perasaan mama saat itu. Beliau
tak kuasa memandang ke arahku. Beliau tak bisa berkata apa-apa. Yang ia bisa
hanyalah menangis. Lengkap sudah penderitaanku. Setelah kehilangan kak Tyo,aku
juga harus berjuang melawan penyakit ganas yang mematikan ini, Kanker Tulang !!
Aku menangis.
Kulihat wajah Gina yang basah oleh air matanya. Dan dia mengembangkan senyum
getirnya ke arahku. Ya..dia adalah orang yang munafik. Dia masih bisa tersenyum
menutupi kesedihannya. Dari dialah aku beljar tegar mengahadapi masalah apapun.
Kulihat semua orang di ruangan itu tengah terdiam dengan air mata yang terus
berbicara. Aku mencoba tersenyum.
"Mama..papa..kak
Loli..Gina..udah ya,gak usah nangis lagi..aku bakal berjuangmelawan penyakit
ini,supaya aku tetap di sini sama kalian semua..kalian do'ain aku yaa"
kataku.
"Kita pasti
do'ain kamu sayang" kata mama.
"Dalam do'a
kita..nama kamu selalu hadir liv.." Kata Gina masih dengan senyum getirnya.
"Maksih
yaa..tapi..kalo nanti aku pergi..kalian jangan terus-terusan sedih ya..aku
pergi karena udah takdir aku..Tuhan udah ngatur semuanya..dan aku yakin.. Tuhan
pasti akan memberikan pengganti aku yang lebih baik dari aku.." Kataku
dengan air mata yang sudah agak mereda.
"Kita semua
sayang oliv..oliv pasti kuat menjalani semua ini..anak papa Olivia adalah gadis
yang kuat..papa percaya itu.." Kata papa.
Ya..papa adalah
orang yang percaya bahwa aku kuat. Dan benar,dari kecil sampai sekarang,papalah
yang membuat aku percaya,membuatku kuat,dan membuat aku menjadi seseorang.
"Aku sayang
papa..sayang mama..sayang kalian semua" kataku akhirnya.
****
Sore itu,aku
terduduk di kursi roda yang didorong oleh Gina. Menikmati udara sejuk di taman
RS. Tiba-tiba aku teringat kak Tyo.
"Gimana ya
kabar kak Tyo sekarang..apa dia baik-baik aja..aku kangen dia..kangen
banget.." Kataku sambil menatap langit sore yang berwarna keemasan.
"Sabar ya
liv..kak Tyo pasti juga kangen kamu..percaya deh" kata Gina.
"Kayanya
mustahil deh.." Kataku tersenyum sinis.
"Harus optimis
dong..gini aja..kamu titipin salam kangen kamu ke kak Tyo melalui mega-mega
yang cantik itu deh..kamu yakin kan..mega-mega itu pasti melewati tempat kak
Tyo berada" kata Gina.
Ya..awan sore itu
memang terlihat sangat cantik. Aku tersenyum.
"Awan-awan
yang cantik..titip salam kangen aku buat kak Tyo yaah..sampein ke dia kalo aku
kangen banget sama dia..aku masih sangat menyayanginya.." Kataku dengan
memejamkan mata.
Gina tersenyum
melihatku.
"Oh ya..titp
pelukanku buat dia juga ya" sambungku.
"Jangan lupa
lewat sini lagi ya awan..kasih tau balesan kak Tyo..hihi" ucap Gina. Aku
tertawa kecil mendengarnya.
****
Pukul 09:00 minggu
pagi tepatnya tanggal 10 agustus. Gina sudah berada di bangku taman bersama Kak
Tyo. Ya..tanpa sepengetahuan Olivia,Gina menemui kak Tyo,untuk memberi tahu
keadaan Olivia sekarang. Gina menceritak semua tentang keadaan Olivia,vonis dokter,sampai
perasaan Olivia yang masihmencintai kak Tyo. Kak Tyo terlihat melamun setelah
Gina selesai menceritakan semuanya.
"Gina harap
kak Tyo mau menemui Olivia" kata Gina.
"Gin..kakak
udah gak sanggup ngebohongin diri kakak sendiri..kakak emang masih sayang sama
Olivia..kakak gak bisa ngelupain dia.." Kata kak Tyo.
"Trus kenapa
kaka Tyo gak bilang itu ke Oliv? Gengsi? Norak ya kakak! Kakak tau gak..Oliv
gini juga karena terlalu capek mikirin kakak! Tapi kakak gak ngerti sama sekali
sama perasaan oliv.." Kata Gina marah.
"Iya,kakak
emang salah,kakak bodoh,bodoh banget..kakak mau minta maaf sama dia.."
Kata kak Tyo.
Tiba-tiba kak Tyo
membisikan sesuati di telinga Gina. Sepertinya sebuah rencana. Gina nampak
tersenyum mendengar kata-kata kak Tyo. Setelah itu ia mengacungkan jempolnya ke
arah kak Tyo.
***
Pukul 18:30. Aku
terbaring di atas ranjang rumah sakit. Saat itu hanya ada mama. Karena papa
masih ada urusan di kantornya. Gina dan kak Loli dari tadi sore tak kelihatan
batang hindungnya.
Tiba-tiba pintu terbuka
dan sosok lelaku yang selama ini kurindukan muncul dari balik pintu. Kak Tyo..
***
Aku terduduk di
kursi roda. Dan di sampingku berdiri kak Tyo. Saat itu kamu berada di lantai
atas menatap bintang dengan tanganku yang di genggam erat oleh kak Tyo. Kak tyo
tersenyum ke arahku dan membelai rambutku yang terurau panjang denga lembut.
Kubalas senyumnya
dan tiba-tiba kembang api yang sangat indah muncul dia gelapnya langit sanagat
itu. Cahaya dari kembang api tersebut sangat indah. Aku terpaku menatapnya.
Tiba-tiba kak Tyo berlutut di hadapanku.
"Kakak.."
Kataku.
"Adek..kakak
sayang sama adek..kakak gak bisa terus-terusan bohongin diri kakak..kakak
sayang adek..maafin kakak yaa..karena kesalahan kakak kemaren.." Kata kak
Tyo dengan lembut,sambil menggenggam tanganku.
"Kakak..adek
juga sayang kakak..tapi..keadaan adek sekarang.." Kataku terputus.
"Kakak gak
peduli..yang penting kakak sayang adek..adek mau kan balekan sama kakak?"
Kata kak Tyo lagi.
Aku mengangguk
dengan cepat. Tiba-tiba kak Tyo mencium keningku. Dan saat itu juga,ratusan
balon terlihat melayang-layang di langit. Aku terpaku menatapnya. Aku memang
sangat menyukai balon. Namun balon itu terlihat sangat indah,karena di dalamnya
ada lampu yang berwarna-warni.
"Balonnya
bagus banget..ini semua.."Kataku sambil beralih menatap kak Tyo.
"Iya,ini semua
kakak yang siapin buat adek" kata kak Tyo tersenyum puas.
Aku tersenyum
sambil terus menggenggam erat tangan lelaki itu.
***
Sudah satu bulan
aku di rawat di rumah sakit. Saat itu tanggal 10 september. Hari itu adalah
hari yang special bagiku. Hari itu adalah hari ulang tahunku sekaligus hari
dimana hubunganku dengan kak Tyo menginjak 1 bulan. Aku tersenyum puas hari
itu. Aku merasa kebahagiaan sangat berpihak kepadaku.
Tak lama
kemudian,papa dan mama memberikan kejutan kepadaku dengan membawakan sebuah kue
tart besar berwarna ungu,nice cake!! Kak Loli dan Gina pun tak mau
ketinggalan,mereka membawakanku boneka winnie pooh besar kesukaanku. Kak Tyo
pun tak mau ketinggalan,ia membawakanku kue tart berhias winnie the pooh dan
balon berwarna ungu. Sungguh kebahagiaan yang sangat tak bisa kulupakan.
***
Sore itu..masih
dalam hari ulang tahunku. Aku terduduk d kursi roda yang didorong oleh kak Tyo
di taman rumah sakit. Masih teringat olehku,saat aku menitipkan salam kangenku
melalui mega-mega cantik,untuk kak Tyo. Dan saat ini,lelaku itu berada di
sampingku sambil menggenggam erat tanganku. Aku bahagia sekali.
Namun saat aku
tengah menikmati udara segar sore itu bersama kak Tyo,nyeri di tulang belakangku
datang lagi. Bahkan saat ini sakitnya lebih hebat dari sebelm-sebelumnya. Kak
Tyo yang panik langsung berteriak mencari suster. Dengan panik, suster-suster
itu membawaku k ruang ICU. Saat suster hendak menutup ruang ICU tersebut,aku
menahannya. Aku ingin mengatakan sesuatu kepada semuanya.
"Mama,papa,kak
Tyo,Gina kak Loli..kalo nanti aku keluar dari ruangan ini dengan tubuh yang
udah gak bernyawa lagi..ikhlasin aku pergi yaa..Tuhan udah ngabulin semua
permintaan aku..kalau memang Tuhan akan ngambil aku sekarang..aku rela..aku
rela kalo hari ulang tahun aku..juga hari jadi aku bersama kak Tyo..menjadi
hari terakhir aku menatap senyum kalian..menatap sinar mentari..aku relaa..aku
sayang kalian semua.." Kataku terbata.
"Mama sama
papa sayang oli.." Kata mama beruaraian air mata.
"Oliv sahabat
terbaik Ginaa" kata Gina.
"Olivia adalah
adek terhebat kakak.." Kata kak Loli.
"Kakak sayang
adek..kakak cinta adek .. Maaf buat semuanya sayang.." Kata kak Tyo.
"Iyaa..aku
juga sayang kalian semua..mama papa..maafin kesalahan aku yaa" kataku
akhirnya.
Dan akhirnya ruang
ICU di tutup. Aku sudah tak sadarkan diri. Dokter terus berupaya
menyelamatkanku dengat segala atal-alatnya. Namun takdir berkata lain. 10
september hari ualng tahunku,hari jadiku bersama kak Tyo,menjadi hari
terakhirku menatap sinar mentari. Dunia sudah tak memperkenankanku untuk
melangkah di atasnya. Namun aku pergi dengan tenang. Dengan kasih sayang mama
papa,kak Loli, kasih sayang sahabat terbaikku,dan cinta lelaki yang sangat
kucintai. Semua itu tertanam di hatiku.
"Kakak sayang
adek..Tuhan..jaga Olivia baik-baik di sana yaa..jangan biarka dia
tersakiti..dia adalah gadis yang sangat baik..Oliv..tunggu kakak disana
ya..kakak pasti bakal nyusul adek..love you sayang.." Kata-kata kak Tyo
mengiri kepergianku hari itu.
Aku tersenyum
menatap keluargaku,sahabatku dan lelaku yang ku cintai dari atas.. Aku yakin
Tuhan akan menjaga mereka semua.. :)
Ya.. Cinta yang
tulus akan membuahkan ketulusan juga..jangan takut untuk mencintai seseorang
yang tidak mencintai kita..karena tanpa kita sadari..Tuhan talah menitipkan
sebagian hati kita di dalam hati orang itu..dan yakinlah bahwa orang itu akan
menjadi milikmu selamanya... :)
TAMAT
No comments:
Post a Comment